PT PLN Persero mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (Sutet) 150 kilo Volt (kV) dan Gardu Induk PLN berkapasitas 60 Mega Volt Ampere (MVA) di Sei Mangke, Sumatera Utara.
Manajer Senior Publik Relation PLN, Agung Murdifi mengungkapkan Sutet tersebut mempunyai panjang transmisi 30 kilometer sirkit (kms), yang terdiri asal 57 tower serta masuk pada sistem interkoneksi yg melintas asal Sumbagut, Medan sampai ke Riau lewat Bagan Batu.
Pengoperasian infrastruktur listrik tadi, istilah Agung, merupakan rangkaian berasal program strategis Pemerintahan joko widodo pada rangka mempercepat roda perekonomian kawasan barat.
“sejak dilakukan ground breaking pada 27 Januari 2015, pembangunan Sutet 150 kV dan GI 60 MVA dikerjakan dengan cepat, bahkan lebih cepat berasal planning awal. Pengoperasian ini setara menggunakan pelayanan beban sebesar 60 MVA yg dapat dikembangkan sampai dengan 120 MVA sinkron dengan pertumbuhan kebutuhan energi listrik di kawasan Sei Mangkei” ujar Agung dalam situs resmi PLN, Senin (15/1).
Menjadi gosip, proyek ketenagalistrikan yang diresmikan oleh Presiden joko widodo tadi sengaja dibangun di tempat ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei mirip yang tertuang dalam paket kebijakan ekonomi VI terkait dengan peningkatan infrastruktur kelistrikan di KEK.
KEK Sei Mangkei, menurut Agung, diharapkan bisa menjadi sentra pertumbuhan ekonomi baru pada Sumatera Utara, di samping Pelabuhan Kuala Tanjung serta Bandara Kualanamu.
Menggunakan demikian, lanjutnya, program tadi dibutuhkan bisa mendongkrak perekonomian Indonesia, terutama Simalungun, serta menaikkan kesejahteraan warga .
Waktu ini terdapat delapan tempat ekonomi yg ditetapkan melalui peraturan pemerintah sebagai wilayah spesifik, yakni Tanjung Lesung (Banten), Sei Mangkei (Sumatera Utara), Palu (Sulawesi Tengah), Bitung (Sulawesi Utara), Mandalika (NTB), Morotai (Maluku Utara), Tanjung api-barah (Sumatera Selatan) dan Maloi Batuta Trans Kalimantan/MBTK (Kalimantan Timur).
Pasca pengoperasian 2 fasilitas listrik itu, Agung menambahkan secara Pararel PLN wilayah Sumatera Selatan pula berhasil mengoperasikan trafo daya 30 Mega Volt Ampere (MVA) Gardu Induk ( GI ) 150 kV Pagar Alam pada Provinsi Sumatera Selatan.
GI 150 kV Pagar Alam mengalirkan energi listrik berasal Sistem Sumatera. Dengan beroperasinya trafo daya 30 MVA ini maka kualitas listrik disisi pelanggan akan lebih baik dan lebih handal.
“Hadirnya trafo 30 MVA serta GI 150 kV ini ialah anugerah buat para pelanggan asal PLN dalam rangka untuk memberikan pelayanan yg terbaik, sejalan menggunakan itu perkuatan sistem jaringan juga memungkinkan PLN dapat melayani permintaan pelanggan baru dan tambah daya” imbuh Agung.
Beliau berkata, kehadiran trafo 30 MVA merupakan salah satu upaya PLN dalam menggantikan trafo 10 MVA (replacement) buat melayani permintaan Pelanggan Baru serta Tambah Daya dari masyarakat lebih kurang.
Sebelum memiliki trafo 30 MVA, Agung bilang GI 150 kV Pagar Alam hanya mempunyai dua trafo menggunakan daya 10 MVA serta 15 MVA. Tetapi, seiring bertambahnya beban di trafo tadi maka jika terjadi gangguan yg tidak diinginkan di galat satu trafo, maka trafo yg beroperasi tidak bisa memikul beban yang terdapat.
Hal ini lah yang kerap mengakibatkan pemadaman bergilir serta meresahkan rakyat.
Mirip diketahui, Pulau Sumatera menjadi galat satu prioritas pada pembangunan Pembangkit 35.000 MW. Dimana 18.000 MW pembangkit akan dibangun di Sumatera. Sedangkan pembangunan jaringan transmisinya sendiri diperkirakan mencapai 19.292 Kilo Meter Sirkit (kms) menggunakan kebutuhan Gardu Induk mencapai 32.096 MVA. (ags)
Sumber : CNNIndonesia
0 komentar:
Posting Komentar