Gafatar di Belantara Kalimatan


Gafatar di Belantara Kalimatan

Jakarta, CNN Indonesia -- terdapat sekitar 2.816 masyarakat dari aneka macam daerah yang dianggap polisi mengikuti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Mempawah, Kalimantan Barat. Status sebagian asal mereka ialah hilang pada wilayah Asalnya.

Hilangnya orang-orang terdekat buat bergabung dengan Gafatar belakangan kian meresahkan rakyat. Belum lagi gerakan itu disebut membahayakan stabilitas negara sebab mempunyai ideologi yg tidak selaras.

"Gafatar telah dilarang. Ini berbahaya, makanya dilarang Majelis Ulama Indonesia," kata kepala Divisi korelasi masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan.

Polri mempertimbangkan buat menilik pimpinan Gafatar, Mahful M Tumanurung.
Lihat juga:
Gafatar dan  Para Pengikut Nabi Baru
Dilaporkan Detikcom, Gafatar menanamkan ideologi sejak dini buat membentuk contoh masyarakat baru.

"Banyaknya balita yang dibawa dalam kehidupan kamp, tidak disekolahkan namun diajar sendiri pada kamp, ialah proses pembentukan karakter serta penanaman ideologi sinkron dengan yg diinginkan sang gerakan ini," istilah pengamat sosial Nawala Pradipta.

Nawala yang melihat kegiatan Gafatar dari dekat menyebutkan, para anggota gerombolan  Gafatar rela hayati di tempat asing, di tengah hutan pedalaman Kalimantan, menggunakan fasilitas yang sangat minim.

Mereka bahkan membawa anak-anak ke dalam lingkungan yg asing serta serba kekurangan fasilitas itu, lantas melakukan pekerjaan berat mirip bertani yg belum pernah mereka lakukan sebelumnya.

"Orang-orang tua dan  orang dewasa pengikut Gafatar, waktu ditanya ihwal agama serta tujuannya datang ke Kalimantan Barat, jawabannya hampir seragam, 'kepercayaan  itu urusan aku  sendiri, tujuan datang bertani memperbaiki kehidupan.’ Padahal nyatanya mereka di daerah Asalnya ada yang telah mempunyai pekerjaan mapan," ujar Nawala.

Hal tadi, kata Nawala, memberikan perubahan orientasi para anggota grup Gafatar.

Ia menganalisis, dengan model masyarakat yg ada pada kamp pada tengah hutan belantara Kalimantan itu, anggota Gafatar tidak berinteraksi dengan rakyat lain. Akibatnya proses indoktrinasi bisa berjalan lebih intensif, terutama bagi anak-anak.

Anak-anak yg dibawa masuk ke tengah ‘negara’ Gafatar akan tumbuh dewasa menggunakan ideologi dan  orientasi kehidupan yang sudah ditanamkan oleh gerakan ini. Mereka akan loyal serta patuh terhadap garis ideologi Gafatar.

Terlebih pengikut Gafatar telah disumpah lebih dahulu atau dibaiat. Mereka bisa dijadikan martir serta instrumen hidup buat mencapai tujuan organisasi ini.

Negeri Karunia Tuan Semesta Alam

Petugas adonan yg menyisir kamp Gafatar di Mempawah menemukan kartu keluarga. Di tengah kartu itu tercantum tulisan ‘Kartu keluarga Gerakan Fajar Nusantara’. Pada pojok kiri kartu terlihat lambang Gafatar.

Sama mirip kartu keluarga yang dirancang pemerintah RI buat warganya, pada dokumen KK Gafatar itu terdapat nama anggota Gafatar bersama pekerjaan mereka.

Tidak hanya itu, ditemukan juga dokumen berisi enam poin janji anggota menjadi aparat Gafatar alias Negeri Karunia Tuan. Poin dalam dokumen itu di diantaranya:

1.     Bahwa saya akan tunduk pada hukum tuan semesta alam serta undang-undang yang berlaku pada negeri karunia tuan semesta alam.

2.     Bahwa aku  sanggup berkorban harta dan  diri aku  pada membela serta memperjuangkan tegaknya negeri karunia tuan semesta alam nusantara.

3.     Bahwa saya akan melaksanakan tugas yg diamanatkan kepada saya menggunakan penuh tanggung jawab, adil, dan  bijaksana.

4.     Bahwa tak terdapat tuan yang aku  patuhi kehendak dan  perintahnya selain tuan semesta alam, yang kuasa yg Maha Esa.

Lima.     Bahwa mesias adalah pembawa risalah tuan semesta alam untuk menggenapi segala kehendak serta perintah bagi umat manusia.

6.     Bahwa di bawah bimbingan mesias, saya sanggup berkorban harta dan  diri aku  untuk mewujudkan kehendak serta rencana tuan semesta alam yang akan menjadi bangsa nusantara ini menjadi bangsa yang hening sejahtera.

Sebagaimana terlihat di poin-poin itu, terdapat hukum dan  perundangan yang dijalankan Gafatar seperti negara di umumnya.

Telusuri pembentuk Negeri Gafatar

ketua   Komisi agama dpr Saleh Daulay mendorong pemerintah buat menelusuri siapa dalang yg berperan di pulang gerakan tadi.

"Petingginya wajib  diamankan dulu, lalu kita akan bisa menelusuri apakah beliau akan menghasilkan agama baru atau bahkan negara baru," ungkapnya kepada CNNIndonesia.Com.

Jika dalang sudah ditemukan, kata Saleh, bisa ditinjau apa yg menjadi tujuan organisasi itu. Dengan demikian masyarakat tidak akan lagi menyalahkan seluruh organisasi tadi, akan tetapi hanya petingginya.

"sebab Gafatar ini modus perekrutannya aneh. Pengikut eksklusif ikut begitu saja, seperti dicuci otak," istilah Saleh.
Lihat jua:
Kesaksian Soal Cara Cuci Otak Gafatar
Sejauh ini, istilah beliau, pemerintah masih berfokus pada pemulangan para pengikut Gafatar yg diusir warga . Belum terdapat tanda-tanda pemerintah akan berfokus mengungkap siapa dalang gerakan tadi.

Padahal, ujar Saleh, Gafatar ini permasalahan yang akbar serta rumit. Saleh bahkan menyebut ada petinggi organisasi akbar yg turut direkrut oleh gerakan tadi.

“adalah organisasi ini luar biasa. Wajib  diungkap siapa pelakunya, dan  apa kesalahannya agar warga  tidak lagi berminat untuk bergabung meski mereka balik  berganti nama," istilah Saleh.

Beliau menekankan, misteri pada belantara hutan Kalimantan itu wajib  terungkap.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Kontributor

 
Top